Keberadaan anak indigo yang memiliki kematang jiwa (old soul)dan
keistimewaan lainy ayng tidak lagi di anggap mitos atau cerita rekaan.
Kini jumlahnya pun cukup banyak. Karena ketidakmengertian kondisi anak
indigo, orang tua sering mengalami konflik batin. Seperti apakah anak
indigo itu? Bagaimana pengalaman orangtua beranakan putra-putri ‘unik’
itu?
Andai benar pendapat ahli spiritual, bahwa tahun 2000
awal era millennium spiritual (new age), dunia akan diisi oarng-orang
bijaksana dengan aura bercirikan indigo. Imedla, Raymond, Andrean Dimas,
dan Bodhy Virya beberapa diantaranya, yang akan menjawab fenomena itu.
Pertanyaannya
sekarang, apa reaksi Anda jika buah hati Anda seorang Indigo? Siapkah
Anda mendengar suatu saat sibocah berkata “ Ma, aku nggak percaya Tuhan
itu ada karena Tuhan tidak pernah memperlihatkan dirinya padaku!”
Sebagai
insan beriman, Anda pasti merespon dengan kesal, marah, tidak percaya
dengan ‘kekurangajaran’ anak tentang konsep keimanan. Liany Hendranata
(43) pernah menghadapinya. Bukan hanya satu anak beraura indigo,
melainkan ketiga anaknya sekaligus. Jelas, awalnya wanita kelahiran
bogor 12 mei 1960 ini kesulitan menghadapi ke-3 buah hatinya
“
Waktu eksperimen dengan AVS ternyata aura semuanya biru keungu-unguan.
Saya bingung, aura anak dinamis harusnya kuning sampai orange, pada
akhirnya bertemu Dr. Erwin yang mengatakan anak saya indigo. Dari sana
saya mulai mempelajari adanya six sense pada ketiga anak saya, “ ujar
wanita yang dipersunting Genie Hendranata 9 September 1981.
SI PEMPROGRAM, SI PENAKUT, DAN SI PEMIMPI
Saking
seringnya tercengang menemui polah unik anak-anaknya, ibu berbakat
kritis seperti anaknya itu menjuluki mereka masing-masing: Putri sulung
Imelda (20), si tukang program, Raymond ( 17) si penakut dan Andrean
(12) si pemimpi.
Sejak kecil Imedla, sekarang mahasiswa
kedokteran, mampu memprogram keinginannya. Pernah, sewaktu baru pindah
ke rumah baru, ia merengek minta dibelikan puding. Liany sempat kesal,
karena sebagai penghuni baru ia tak tahu harus pergi kemana. Alhasil
Imelda didiamkan dengan rengekannya. Uniknya saat ayahnya pulang, Imelda
langsung melompat dan berteriak kalau pudingnya datang. „ Ternyata
benar, padahal dulu papanya nggak pernah pulang bawa oleh-oleh. Yang
lebih mengagetkan, isinya puding pemberian teman kantornya “ ujar wanita
ini sambil geleng-geleng kepala.
Cerita lain lebih seru
ketika Imelda memprogram memiliki mobil sebelum tahun 2003. keinginan
kurang realistis itu sempat membuat sang ibu ‚ gerah’. „ memangnya harga
mobil murah?“ nyatanya, Imelda benar memperoleh STNK mobil 26 Desember
2002 meski mobilnya baru ‚ nongkrong’ di garasi Februari 2003. „ Tahu
apa kisah dibaliknya? Tiba-tiba komisaris ayahnya menyarankan membelikan
mobil untuk imelda yang sudah kuliah. Sungguh bukan suatu kebetulan
bukan? Kata Imelda, ia hanya meminta Tuhan memberikan apa yang
diperlukannya dengan mudah.“
Lain lagi dengan cerita
Raymond, anak kedua Liany. Dari kecil ‘ sipengecut ‘ini mampu melihat
dunia lain. “ Sebelum tahu saya sering bingung ia harus dipaksa dulu
baru masuk ruangan . Katanya, ia melihat serombongan mahluk jelek dan
seram. Makanya kerohanian dia kuat. Katanya supaya tidak bertemu
‘mahluk’ itu “ lanjut wanita yng menjadi terapis di Klinik Pro v.
Sifat
indigo Raymond lainnya. Ia sanggup bertahan dalam kesakitan dan
menyembuhkan diri sendiri. Suatu hari ia mengalami kecelakaan motor.
Tangan dan kakinya patah dan harus menjalani bedah tengkorak pula. „
Herannya dia masih bisa rileks dan menginstruksikan teman cara
menolongnya. Lima hari di ruang ICU, ia pulih kembali. Ternyata dia
memprogram dirinya untuk sembuh,“ ujar sang ibu yang sedih bila
anak-anaknya kadang ‚memanfaatkan’ untuk dibantu membawakan tas atau
membantunya.
Si kecil Andrean bisa meramal masa depan.
Ceritanya, selama 15 hari Liany dikejutkan dengan Andrean yang baru
berumur 7 tahun. Bungsu yang lahir premature itu terbangun dari
tidurnya. Badamya berkeringat dingin. „ Sambil menangis ia bercerita,
melihat gedung, rumah mobil dibakar. Orang dipukuli, saya dan suami
hanya bilang ia kebanyakn nonton film. Kami peluk dia lalu diajak berdoa
bersama,“ Ujar ibu yang sembuh dari kanker mulut rahim yang menderanya.
Waktu
berlalu. Ia hampir lupa cerita Andrean. Tatkala terjadi peristiwa
berdarah di Jakarta pertengahan mei 1998, Andrean seperti tersadar saat
mellihat liputan televisi. “ Mama, kayak itu tuh yang kemarin suka buat
aku menangis. Nah, sebentar lagi pasti banyak motor dan mobil dibakar, “
ujar Liany menirukan perkataan anaknya.
Selain memiliki
six sense, indera ke-6, ke-3 anak Liany punya jiwa kepemimpinan yang
menonjol. Mereka kadi leader di antar teman-temannya. Memiliki anak-anak
cerdas spiritual membuat gairah belajar ibu setengah baya ini kian
tinggi. “Paling tidak saya harus pintar supaya bisa menjawab pertanyaan
kritis mereka. Saya suka ‘disentil’ si bungsu. Katanya saya sedang
menghimpun modal. Nyelekit kan omongannya? “ seru Liany lagi
Meyikapi
hal ini. Liany selalu mengingatkan agar anak-anaknya mawas diri, tidak
takabur dengan kelebihan mereka, bahwa kita diberi kelebihan, karena
Tuhan punya visi dan misi. Jadi kalau ‘diobral’ mereka harus
mempertanggung jawabkannya dihadapan Tuhan kelak. Mereka menganggap diri
biasa-biasa saja, ‘ tambah ibu yang berusaha sabar , demoktratis,
hati-hati dalam berbicara dan terbuka. Harapan Liany, anak-anaknya dapat
hidup normal sesuai dengan cita-cita mereka yang ingin jadi dokter,
programmer computer dan pengusaha apotek.
MAMPU MELIHAT DIMENSI LAIN
Seperti
halnya Liany dengan ke-3 anaknya yang indigo, Dewi ( bukan nama
sebenarnya), 40 tahun, memiliki pengalaman relative sama dengan anaknya
Dimas (9). Suatu hari sang anak berkata “Ma, lihat nggak dibawah pohon
itu, ada orang lagi duduk. Tapi kok kepalanya terbalik,“. Awalnya Dewi
tak percaya dengan cerita putranya yang tak masuk akal itu. Dianggapnya
itu efek dari terlalu banyak berkhayal dan nonoton film.
Namun,
karena intensitas Dimas bercerita kian sering, sang ibu akhirnya
menemui psikiater, yang ternyata punya pengalaman mirip Dimas. Dewi baru
mengerti kalau Dimas memiliki ‘kelebihan’ lain, Indera ke-6. Ia pun
mengaitkan dengan pengalaman spiritual Dimas waktu bayi. Ia sering
sekali menangis tengah malam. Instink supranaturalnya makin tajam dan
ternyata dampak kurang baik baginya.
“ Sebenarnya Dimas
mudah menyerap pelajaran disekolah. Sayangnya, karena banyak ‚ melihat’
hal-hal yang tak kasat mata dikelas, ia sulit konsentrasi,“ tutur Dewi,
berusaha merahasiakan kondisi Dimas pada guru agar sang anak
diperlakukan normal layaknya siswa lain.
Sebagai ibu, Dewi
merasa iba. Pernah suatu pagi, bangun dari tidur Dimas bercerita kalau
badannya seperti ditusuk-tusuk. „Tapi Dimas tidak melihat ada yang
nusuk-nusukin ma,“ ujar ibu akhirnya terus menemani si kecil jika
kekamar mandi. „ Saya percaya anak titipan Allah. Selebihnya Dia yang
punya kuasa dan rencana yang tak bisa diketahui mahluk –Nya.
Karenanya,
diakui Dewi, ia ekstra memerhatikan Dimas. Berbicara pun harus
menyaring kata-kata ynga tepat. „ Dimas sangat kriti. Ia akan terus
bertanya ketika pertanyaan yang saya berikan tak cukup logis dan masuk
nalarnya,“ tutur ibu yang sengaja memberi Dimas aktivitas padat, membuat
aturan- aturan jelas dan masuk akal. „Sesekali Dimas tidak mau
dilarang. Katanya menurut sang ‚ teman’ (mahluk halus-red) perbuatannya
itu tak membahayakan. „
LUNG-LUNG SANG BIKSU KECIL
Meliana
atau Me Ing (29) juga melihat hal serupa pada putra sulungnya, Bodhi
Virya (10). Waktu kecil, Lung-lung, sapaannya, sudah menunjukan
tanda-tanda tak lazim seperti anak sebayanya. Dari bayi tak pernah
rewel, bahkan beranjak besar, muncul kedewasaan pada dirinya. Cara
bicaranya tenang, bijak dan jarang memperlihatkan emosi. “ Misalnya saya
pulang kerja, Lung-lung hnay duduk diam. Tidak mau menunjukan
kegembiraan atau apapun. Seakan dia hidup didunianya sendiri. Sempat
saya bingung , anak ini kok pendiam sekali” ujar sang ibu.
Dalam
bergaul, Lung-lung cenderung pendiam dan tidak peduli teman-temannya.
Ia gemar main playstation. Bingung melihat sikap putranya yang cenderung
aneh, Meliana sempat bicara pada ibunya. “ Ibu saya hanya tersenyum
seakan tahu apa yang sebenarnya terjadi pada Lung-lung. “ Hari ini
Lung-lung kedatangan tamu,” Ujar Meliana menirukan ucapan ibunya, A Chen
yang selama ini membuka praktik meramal masa depan. Meliana tak
menyangka anaknya mewarisi bakat sang oma.
Jadilah, usia 8
tahun Lung-lung buka praktik sendiri, sambil dibimbing neneknya. “
Sebenarnya saya lebih suka Lung-lung normal seperti anak-anak lain.
Namun, karena nasihat ibunya, bahwa kelebihan Lung-lung bias untuk
membantu orang yang membutuhkan. Ikhlas kok, “ ungkap Meliana yang
menyangka anaknya enggan bersekolah, sementara pendidikan sangat penting
di masa sekarang. “ Mungkin bila ada kesempatan, saya akan beri dia
privat.
Dr Tb Erwin Kusuma, SpKJ, Psikiatri Anak
ANAK INDIGO AKTIF DAN CERDAS SECARA SPIRITUAL
Secara
medan elektromagnetik manusia (aura), terdapat tujuh warna cakra;
merah-jingga-kuning-hijau-biru- nila dan ungu, yang bias dikelompokan
menjadi 3 warna dasar ; merah-kuning-biru. Masing-masing mengandung aura
yang terkait dengan alat cerna dan perasaan, alat gerak dan kemauan,
serta alat nalar dan pikiran. Anak-anak inidigo (indigo children) berada
di urutan cakra ke-6, warna nila merupakan proses evolusi alamiah badan
halus (jiwa) dan kasar manusia (fisik) yang memunculkan karakter matang
secara rohani. Sifat indigo berada di urutan cakra ke-6 , warna nila,
campuran biru dan merah berkaitan dengan sifat spiritual yang tinggi.
Warna biru berarti nalarnya cerdas dan ungu bias melihat dimensi lain
dan merah, perasaannya sangat peka. Tak heran anak indigo memiliki
indera ke-6 ( six sense)
Beberapa karakter khusus anak
indigo ; sangat kritis, cerdas, welas asih, filosofi, antisosial (kurang
sepaham dengan pikiran dan perilaku orang-orang di sekitarnya, dewasa
dan bijak dalam berbicara. Mereka dapat melihat dan berkomunikasi dengan
dimensi lain sehingga dianggap aneh atau tidak waras. Padahal, dalam
kacamata psikologis mereka normal. Untuk bisa dikatakan indigo, anak
harus sehat fisik dan rohani.
Mereka juga punya mata batin
dewasa dibanding bocah sebayanya, sehingga kerap berbentur dengan
orangtua dan lingkungan yang kurang memahami kondisinya. Misalnya, kerap
mengajukan pertanyaan kritis seperto „ mengapa sekolah menghabiskna
waktu berjam-jam? Atau hidup ini untuk apa?“ nah, orang dewasa kewalahn
menjawabnya lalu mengambil jalan pintas ‚ membungkam’ anaknya.
Lingkungan otoriter ini bisa berdampak buruk bagi perkembangan jiwa
anak.
Sifat-sifat indigo melekat terus sampai dewasa. Yang
terpenting oarng tua mau memahami sifat anak indigo, tidak bersikap
otoriter (disiplin mati) dan memberi perhatian ekstra. Konsultasi pada
ahlinya, bila tyidak, dikhawatirkan anak indigo dianggap anak autis,
sehingga penanganannya keliru dan bias membahayakan perkembangannya
kelak.
Tom Suhalim, Pakar Aura Video Station dan Konsultan Fengshui
AVS MAMPU DETEKSI ANAK INDIGO DENGAN KETEPATAN 95%
Keaktifan
cakra, analisis psikis dan kesehatan anak-anak inidgo mudah dan akurat
dideteksi dengan alat berteknologi canggih Aura Video Station (AVS).
Getaran-getaran tubuh bisa dipakai pula sebagai color personality . AVS
dapat melihat aura manusia dengan akurasi mencapai 90 – 95%. Aura anak
indigo diderah kening berwarna nila ( biru tua). cakra ajna (bahasa
Sansekerta untuk the third eye-mata ketiga) pun dominan. Mereka memiliki
old soul dan kepedulian sosial amat tinggi.
Tipikal
garfik emosional anak indigo biasanya tak stabil. Cara berbicara pun
sangat dewasa. Secara umum keingintahuannya besar, kritis visioner,
artistik, kreatif bahkan kadang kelihatan hiperaktif. Tidak heran bila
anak-anak ini punya pemikiran , fisik dan visi ke depan amat bagus,
namun harus dipahami dan diarahkan secara benar. Aura indigo akan
melekat terus sampai dewasa. Anak berciri ini makin banyak lahir akibat
meningkatknya getaran bumi ( dari 7,8hz sekarang jadi 8,5 sampai 9 hz)
Adapula
fenomena lain, yakni munculnya crystal children satu level di atas
indigo, dengan warn aura indigo lavender white . jumlah anak seperti ini
amat sedikit. Cirinya dari segi visi, satu tinggkat di atas indigo
namun fisiknya lebih rapuh akibat kemampuan spiritualnya lebih tinggi.
Fenomena
anak indigo yang terdeteksi sejak 1970-an itu mungkin berkait dengan
proses pembersihan. Dilihat terjadi kerusuhan ’98, pemboman WTC atau
irak berdarah mengakibatkan getaran bumi meningkat. Jika tidak memiliki
getaran yang sama akan terbuang secara otomatis. Di sini pentingnya
beramal, berdoa, membantu orang lain dan berzikir agar dapat melalui
kehidupan ini dengan aman.